Minggu, 19 Januari 2020

MERANGKUM MATERI PAMERAN

Merangkum Materi Bab 9

PENGERTIAN PAMERAN

       Pameran merupakan suatu kegiatan yang penyajian karya seni rupa dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh banyak masyarakat. Pameran ini juga merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan sebuah ide atau gagasan kepada masyarakat luas yang melalui sebuah media karya seni.
         Dalam kegiatan ini diharapkan dapat terjadi komunikasi antaran perupa yang diwakili oleh masing masing karya seninya dengan apresiasi. Penyelenggaraan pameran yang terdapat disekolah menyajikan sebuah materi pameran yang berisi hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler atau menyajikan karya seni rupa dan seniman profesional yang dapat diapresiasi oleh warga sekolah.
Pameran Karya Seni Rupa adalah kegiatan yang dilakukan oleh para seniman baik itu perorangan ataupun kelompok untuk menyampaikan ide gagasan pada masyarakat melalui media seni rupa sehingga pameran tersebut dapat menjadi alat komunikasi antara seniman dengan sang apresiator.



 MANFAAT PAMERAN
Adapun berbagai macam manfaat pameran seni rupa yang dapat menjadi inspirasi maupun saranan pembelajaran secara umum, antara lain adalah:
1. Dapat Menumbuhkan Serta Menambah Kemampuan Apresiasi Terhadap Seni Rupa
     Dengan adanya pameran seni rupa, dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam hal mengapresiasikan suatu karya seni yang dihasilkan oleh para seniman. Selain itu, masyarakat juga dapat mengevaluasi hasil karya seni yang dihasilkan seorang seniman secara objecktif.
2. Sebagai Sarana Promosi
      Sebuah pameran seni rupa dapat bermanfaat sebagai wadah untuk mempromosikan hasil karya seni rupa yang dihasilkan oleh para seniman kepada khalayak ramai. Yang pada akhirnya dapat memberikan keuntungan dalam berbagai hal, baik itu dari segi ekonomi, maupun perbaikan kualitas hasil karya selanjutnya.
3. Dapat Melatih untuk Bekerja Sama dengan Orang Lain
     Dalam sebuah pameran kaya seni rupa tentu saja memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Hal ini dapat membantu kemampuan seseorang untuk dapat menjalin kerja sama dengan pihak lain. Sehingga pada akhirnya dapat mempertebal pengalaman sosial seseorang.
4. Melatih Sikap Mandiri dan Tanggung Jawab
     Salah satu manfaat pameran seni rupa yang tidak disadari oleh orang adalah, dalam sebuah pemeran seni rupa yang tentu saja melibatkan lebih dari satu orang dimana masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri- sendiri. Hal ini akan dapat membantu untuk melatih mereka untuk bisa lebih bertanggung jawab terhadap tugas-tugas tersebut sehingga pameran seni rupa tersebut dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, hal ini juga dapat melatih seseorang untuk ikut serta dalam menyusun perencanaan suatu kegiatan serta berusaha untuk melaksanakan dengan sebaik mungkin.
5. Dapat Membangkitkan Motivasi
     Sebuah pameran seni rupa yang mendapatkan apresiasi dengan baik dapat membantu untuk membangkitkan motivasi baik bagi masyarakat yang bertindak sebagai apresiator untuk menilai, memahami, menghargai, atau untuk ikut serta dalam menghasilkan karya seni, maupun bagi para seniman sebagai penghasil karya seni rupa untuk lebih meningkatkan kualitas hasil karyanya dikemudian hari.
6. Dapat Menghilangkan Stress dan Kejenuhan
     Siapa sangka jika manfaat pameran seni rupa dapat menghilangkan stres seseorang. Selain mengunjungi tempat-tempat wisata maupun melakukan kegiatan berolahraga, stress dan rasa jenuh juga dapat dihindari dengan menikmati aneka hasil seni rupa yang dihasilkan para seniman di sebuah galeri atau dalam sebuah pameran. Hal ini dapat menekan hormon stress yang ada di otak, sehingga dapat menimbulkan efek relax dan damai dalam tubuh kita.



JENIS JENIS PAMERAN
Berdasarkan waktu penyelenggaraan, pameran dibedakan menjadi 3 jenis yakni Pameran:
  • Periodik, merupakan pameran yang diselenggarakan secara berkala pada periode-periode tertentu, seperti setahun sekali atau event tahunan.
  • Insidental, merupakan pameran yang diselenggarakan jika memang diperlukan, dimana pelaksanaannya bisa dilakukan kapan saja.
  • Permanen, merupakan pameran yang diadakan pada tempat yang tetap atau tidak berubah dan buka hampir setiap hari pada jam-jam tertentu. Pameran permanen paling banyak ditemui di museum atau tempat bersejarah lainnya.
Pameran berdasarkan pada jumlah seniman yang tampil dibedakan menjadi dua, yaitu pameran:
  • Perorangan atau pameran tunggal, merupakan pameran yang diselenggarakan oleh perorangan dan biasanya hanya terdapat satu jenis kaya seni.
  • Kelompok, merupakan pameran yang diselenggarakan oleh sebuah kelompok atau komunitas dan menampilkan banyak karya seni dari berbagai seniman.
Pameran dilihat dari ragam jenis karya yang ditampilkan di bedakan menjadi 2, yaitu pameran :
  • Heterogen, dimana karya seni yang ditunjukkan beragam jenis.
  • Homogen, pameran yan dimaksud hanya menunjukkan atau menampilkan satu jenis karya seni.
Sedangkan jenis pameran lainnya adalah :
  • Pameran restospeksi, meupakan salah satu sub-jenis dari pameran perorangan. Karena pameran restospeksi ini merupakan pameran yang diadakan oleh perorangan, namun berisi mengenai perjalanan karir atau hidup dari seniman yang bersangkutan.
  • Pameran Desain, merupakan pameran khusus untuk prosuk kerajinan tangan, kriya, furnitur, produk elektronik, otomotif dan masih banyak lagi.
ORGANISASI KERJA PAMERAN

          Seperti halnya acara-acara yang lain, dalam sebuah pameran seni rupa pastinya juga ada unsur kepanitiaan guna menunjang kelancaran acara tersebut. Penyusunan kepanitiaan didasarkan pada tingkat kebutuhan, situasi, maupun kondisi lingkungan tempat diadakannya sebuah pameran. Manfaat pameran seni rupa ini dapat dijadikan pembelajaran dalam menyusun dan mengkoordinir suatu acara dan berorganisasi dengan personil panitia lainnya.
          Biasanya kepanitiaan terdiri dari panitia inti yang nantinya akan dibantu oleh beberapa  seksi-seksi pelaksanaan. Adapun tujuan diadakannnya penyusunan kepanitiaan adalah untuk membagi tugas masing-masing personil yang terlibat dalam acara tersebut. Adapun susunan kepanitiaan tersebut diantaranya adalah:
  • Ketua Panitia
  • Wakil ketua
  • Sekretaris
  • Bendahara
  • Seksi pelaksana; seperti seksi perlengkapan, seksi konsumsi, seksi dokumentasi, seksi dekorasi, serta seksi-seksi lain sesuai dengan kebutuhan acara.



PERSIAPAN PAMERAN

     Merencanakan pameran harus dilakukan secara sistematis dan logis agar dapat berjalan dengan lancar. Beberapa tahapan perencanaan pameran akan dijelaskan pada poin-poin dibawah ini.

1. Menentukan Tujuan

Ini adalah langkah awal yang harus diperhatikan, apakah pameran akan bertujuan komersil, menyuarakan isu sosial / kemanusiaan, dsb.

2. Menentukan Tema Pameran

Penentuan tema pameran befungsi untuk memperjelas tujuan yang ingin dicapai, gunakan tema yang sesuai dengan “misi” yang ingin dilaksanakan.

3. Menyusun Kepanitiaan

Penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi tempat dan instansi yang mengadakan pameran akan memastikan setiap individu bekerja sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing. Kepanitiaan suatu pameran meliputi:
  1. Ketua. Pimpinan yang bertanggungjawab secara umum terhadap kelancaran pelaksanaan pameran
  2. Wakil Ketua. Mendampingi ketua untuk memastikan kelancaran pelaksanaan dengan lebih intens berhubungan langsung dengan seksi-seksi khusus pameran.
  3. Sekertaris. Memastikan berbagai kebutuhan dokumen formal pameran seperti surat izin, pemberitahuan kepada instansi dan pihak berwenang tersedia dengan baik.
  4. Bendahara. Bertanggungjawab penuh terhadap penerimaan, penyimpanan dan penggunaan dana yang masuk dan tersedia untuk penyelenggaraan pameran.
  5. Seksi Kesekretariatan. Biasanya dokumen yang harus disiapkan tidak akan sedikit dan sekertaris membutuhkan tim khusus untuk membantunya.
  6. Seksi Usaha. Merupakan seksi yang khusus untuk menggalang dana baik dari peserta pameran (jika bukan pameran tunggal) maupun mencari sponsor atau sumbangan dari instansi terkait.
  7. Seksi Publikasi dan Dokumentasi. Memastikan pameran tersebar pada khalayak luas seperti sosial media, poster, dsb. Seksi ini juga berkewajiban untuk mendokumentasikan pameran dengan baik.
  8. Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang. Seksi ini berfungsi untuk memastikan penataan dan pengaturan benda-benda seni terpajang dengan baik, mengarahkan pengunjung melalui akses jalan yang baik, memberikan dekorasi dan atau musik dan lagu pengiring sesuai dengan tema.
  9. Seksi Stand. Bertugas untuk memastikan kelancaran pelaksanaan pameran, termasuk mengarahkan dan membantu melayani pengunjung mulai dari masuk, berkeliling, hingga keluar dari ruang pameran.
  10. Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya. Seksi yang bertugas untuk mengumpulkan dan menyeleksi karya yang sesuai dengan tema pameran yang telah ditentukan.
  11. Seksi Perlengkapan. Sesuai dengan namanya, seksi perlengkapan bertugas untuk menyiapkan dan mengatur semua perlengkapan seperti fasilitas dan alat-alat yang dibutuhkan untuk menyokong pelaksanaan pameran.
  12. Seksi Keamanan. Memastikan terjaganya ketertiban dan keamanan di lokasi pameran.
  13. Seksi Konsumsi. Menyiapkan kudapan dan hidangan makanan pada saat berjalannya pameran, terutama untuk tamu undangan.


EVALUASI PELAKSANAAN PAMERAN


Kegiatan pameran mulai dari Persiapan Pameran, Pelaksanaan Pameran sampai pada kegiatan akhir pameran adalah Evaluasi Pameran. Mulai dari pembentukan panitia, rapat perdana untuk membagi tugas masing-masing personil dalam kepanitiaan, dan juga sampai pada kegiatan pembuatan proposal  guna untuk bekal mencari dana untuk kegiatan (Persiapan Pameran), sampai pada gladi kotor, gladi bersih, pelaksanaan pameran, dan terakhir sampai pada evaluasi, semua harus dilalui satu persatu, tahap demi tahap, kegiatan pameran akan selesai juga.

Secara istilah bahwa yang dimaksud evaluasi adalah kegiatan melihat, memperhatikan, kemudian mengoreksi kembali dari prosesawal atau tahap 1pelaksanaan pameran atau tahap 2, sampai tahap 3 atau tahap akhir kegiatan pameran. Apakah ada kesulitan, atau keganjalan, hambatan-hambatan apa yang sekiranya perlu diatasi pada kegiatan berikutnya. Dari hasil evaluasi tersebut tentunya akan didapat sebuah keuntungan-keuntungan diantaranya :
  1.  Dengan diadakannya evaluasi diharapkan kegiatan berikutnya dapat berjalan lebih baik dan lebih lancar dibanding yang telah lalu. 
  2. Prediksi anggaran dapat diketahui dengan akurasi sekitar 90 persen. Data yang lalu akan memberikan informasi mengenai jumlah anggaran yang akan dikeluarkan nantinya.
  3. Evaluasi merupakan sarana memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kegiatan sebuah pameran.
Demikian beberapa keuntungan yang diperoleh jika panitia mau mengadakan evaluasi. Untuk mengabadikan hasil evaluasi, perlu adanya laporan pertanggung jawaban yang biasa kita kenal dengan sebutan LPJ, laporan Pertanggung Jawaban. Jika demikian tentunya adanya LPJ maka tentu akan menghasilkan beberapa manfaat LPJ diantaranya sebagai berikut :
  1. Dapat dijadikan acuan untuk kegiatan berikutnya karena digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan berikutnya
  2. memberikan semangat para donatur sebab uangnya benar-benar digunakan dalam kegiatan.
Kesimpulannya adalah bahwa kegiatan pameran merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa, dengan kegiatan pameran maka siswa dilatih untuk berorganisasi, siswa dilatih untuk mengemukakan pendapatnya, siswa dilatih untuk berdiskusi, menghormati pendapat orang lain, dan siswa dilatih etika bermusyawarah. Intinya adalah kegiatan pameran adalah sarana melatih siswa untuk terus berlatih, jika nanti benar-benar sudah terjun dalam masyarakat secara nyata, maka siswa tersebut tidak kesulitan dalam berorganisasi.

Anjuran untuk siswa yang ada di jenjang MTs/SMP, MA/SMA/SMK, jangan hanya melulu belajar mata pelajaran saja, siswa hanya mempelajari materi IPA, IPS, Matematika, Bahasa dan lain sebagainya, sedangkan melupakan organisasi misalnya OSIM/OSIS, Pramuka, PMR dan lain sebagainya, maka siswa tadi jika sudah keluar dari bangku sekolah, siswa tadi akan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat.

Melakukan hal positif semacam ini akan memunculkan beberapa keuntungan yang luar biasa. Dengan berorganisasi siswa diharapkan menjadi lebih kreatif, inovatif, memiliki kecerdasan tinggi, Miliki integritas tinggi, Berkualitas, dan dilengkapi dengan AKhlaqul Karimah, sehingga siswa menjadi generasi yang sudah siapa untuk melanjutkan perjuangan generasi yang sudah tidak muda lagi.


Minggu, 05 Januari 2020

SENI RUPA

KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI



A. KARYA LUKISAN

"POTRET DIRI"
AFFANDI
CAT MINYAK & KANVAS
Aliran : Ekspresionisme
Ukuran : 110 cm X 135 cm
Media : Oil On Canvas
Tahun Pembuatan : 1961

DESKRIPSI:

   Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, dll. 
       
     Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan. 
     
     Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita Jawa. Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia itu sendiri, dia adalah perwujudan dari bisikan-bisikan jahat yang menutupi hati dari kebenaran, sehingga membentuk karakter dalam tingkah laku dalam kehidupan nyata, kecuali mereka Manusia-manusia yang kuat, sabar, tegar dan selalu mendapat petunjuk dari Tuhan, yang bisa mengendalikan nafsu dengan baik dan benar dari Godaaan bisikan Topeng-topeng kehidupan, sehingga Nafsu menjadi kendaraanya menuju kesempurnaan 

B. KARYA KALIGRAFI

"TAWAKKAL LA 'ALAIHI KAFAHU"
SYEIKH HAMDULLAH AL AMASI
Media : Kulit Sapi

DESKRIPSI :
       Di dalam seni rupa Islam, tulisan arab seringkali dibuat kaligrafi. Biasanya isinya disadur ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak selalu pena di atas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam atau kulit.
        
Salah satu bentuk penerapan kaligrafi Islam sebagai seni hias adalah di Istana Al-Hamra, Spanyol.







C. KARYA RELIEF

"BUDHA MAHAYANA"
Tembuatan : 1890 - 1891
Media : Batu Dinding
Teknik : Pahat

DESKRIPSI :

          Indahnya relief candi Borobudur memiliki banyak makna yang terkandung di dalamnya.  Selain sebagai tempat wisata yang cukup terkenal dengan berbagai tempat untuk spot foto, candi Borobudur yang terletak di kota Magelang, Jawa tengah ini juga menyimpan banyak makna. Terutama pada ukiran relief-reliefnya. 
         Ukiran relief tersebut mencerminkan ajaran Buddha Mahayana, dan Juga menceritakan tentang perjalanan Sang Buddha. Di mana semakin ke atas menyimbolkan tingkat kesempurnaan. Relief-relief tersebut selain sebagai lambang alam semesta dengan pembagian vertikal (Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu) juga mengandung maksud tertentu dari lukisan cerita relief tersebut.
          Relief-relief yang dipahatkan di dinding candi tersebut, ada yang menggambarkan urutan sebuah cerita, ada pula yang hanya berfungsi sebagai hiasan saja. Relief candi yang menggambarkan sebuah cerita dibagi menurut adegannya menjadi sebuah panil atau pigura, sehingga para wisatawan dapat menikmati indahnya relief candi Borobudur.

D. KARYA POSTER

Poster Anti Korupsi
Media : Kertas
Teknik : Design 

DESKRIPSI :
          Poster ini mengajak kita semua untuk mendukung KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia. Sebagaimana yang kita ketahui, KPK merupakan sebuah lembaga negara yang berwenang untuk mencegah dan memberantas korupsi. Namun apakah KPK bisa bekerja sendirian? Tentu saja tidak. 
          Para anggota KPK memerlukan peran dari masyarakat untuk membantu KPK. Bila kamu menemukan adanya indikasi korupsi yang ada di lingkungan sekitar, bisa mengadu ke KPK melalui surat, datang langsung, telepon, faksimile, SMS, atau KPK Whistleblower's System (KWS).




E. KARYA FOTOGRAFI


          Buat kamu penggemar musik, suka dengan pertunjukan budaya atau teater, jenis fotografi ini pasti sangat menarik. Kamu bisa memotret secara langsung artis atau penyanyi idola kamu saat mereka tampil di atas panggung. Jenis fotografi ini sering disebut dengan stage photography. Gerakan orang yang tampil di atas panggung sulit untuk diprediksi. 
          Ditambah lagi dengan tata cahaya (lighting) yang sering berubah-ubah. Oleh karena itu, kecepatan dalam mengambil moment yang tepat menjadi hal penting dalam stage photography.



KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI

A. KARYA  PATUNG
"Garuda Wishnu Kencana"
I Nyoman Nuarta
Ukuran : 75 M X 60 M

DESKRIPSI :
          Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - JimbaranBali. Patung ini berdiri menjulang di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
         Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
         Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari KutaSanurNusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi salah satu patung terbesar di Asia dan akan lebih tinggi daripada Patung Liberty.



B. KARYA ARSITEKRUR
MASJID ISTIQLAL
Teknik : Arsitektur

DESKRIPSI :

         Masjid Istiqlal (arti harfiah: Masjid Merdeka) adalah masjid nasional negara Republik Indonesia yang terletak di bekas Taman Wilhelmina, di Timur Laut Lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas), di pusat ibukota Jakarta. Di seberang Timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Imam besarnya adalah Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A. dan Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal sekarang adalah Laksma (Purn) H. Asep Saefuddin.[5][6] [7]
   Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno. Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.[8]
        Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Bangunan utama itu dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besarMenara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut Selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari 200.000 jamaah.[9]
      Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik di samping sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Masyarakat non-Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal, meskipun bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.
    Pada tiap hari besar Islam seperti RamadhanIdul FitriIdul AdhaTahun Baru HijriyahMaulid Nabi Muhammad serta Isra dan Mi'raj, Presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi nasional (TVRI) dan sebagian televisi swasta.

C. KARYA SENI KRIYA
SENI KRIYA VAS DAN ANYAMAN
Tinggi : 60cm
Teknik : Anyam dan vas

DESKRIPSI :

          Seni Kriya ialah salah satu cabang seni rupa yang mengandalkan hand skill atau keterampilan tangan dengan memperhatikan segi keindahan serta kebutuhan dalam membuat karya seni. Jenis seni rupa yang satu ini sering dimanfaatkan sebagai dekorasi, atau benda terapan seperti mainan, furniture, dan lain-lain. 
         Terdapat beberapa jenis seni kriya yakni, seni kriya kayu, seni kriya keramik, seni kriya tekstil, seni kriya batu, serta seni kriya kulit.


D. KARYA KERAMIK
VAS KERAMIK
Teknik : Pilin
Media : Tanah Liat

DESKRIPSI :
    Pada awal mulanya kata keramik berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ”keramos” yang berarti tanah liat atau keramikos yang artinya benda-benda yang terbuat dari tanah liat dan dibakar serta mengeras oleh api; istilah-istilah ini biasanya umum digunakan untuk studi seni dari pottery atau tembikar. Karena pada mulanya benda yang dibuat pertama kali oleh manusia dengan tanah liat berupa piring, kendi, guci, tempayan, dan lainnya, dan itu semua terhubung dengan seni pottery.


    Namun seiring dengan perkembangan zaman, pengertian keramik pun juga berubah dan semakin luas. Menurut Balai Besar Keramik Bandung, definisi keramik adalah sebagai berikut: ”Keramik adalah produk yang terbuat dari bahan galian anorganik non - logam yang telah mengalami proses panas yang tinggi. Dan bahan jadinya mempunyai struktur kristalin dan non-kristalin atau campuran dari padanya”.



    Kemudian untuk definisi pengertian yang lebih luas dan umum adalah “bahan-bahan yang dibakar dengan suhu tinggi”, termasuk didalamnya ialah semen, gibs, dan lain sebagainya. Karena hal itulah sebutan keramik menjadi lebih bervarians seperti gerabah, tembikar, mayolika, keramik putih, terracotta, porselin, keramik batu (stoneware), dan benda tanah liat lainnya.


E. KARYA SENI INSTALASI
KARYA INSTALASI 

DESKRIPSI :
          Seni instalasi (installation = pemasangan). adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini.
          Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, dan atau melibatkan indra lainnya sebagai sensasi.