Minggu, 05 Januari 2020

SENI RUPA

KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI



A. KARYA LUKISAN

"POTRET DIRI"
AFFANDI
CAT MINYAK & KANVAS
Aliran : Ekspresionisme
Ukuran : 110 cm X 135 cm
Media : Oil On Canvas
Tahun Pembuatan : 1961

DESKRIPSI:

   Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, dll. 
       
     Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan. 
     
     Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita Jawa. Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia itu sendiri, dia adalah perwujudan dari bisikan-bisikan jahat yang menutupi hati dari kebenaran, sehingga membentuk karakter dalam tingkah laku dalam kehidupan nyata, kecuali mereka Manusia-manusia yang kuat, sabar, tegar dan selalu mendapat petunjuk dari Tuhan, yang bisa mengendalikan nafsu dengan baik dan benar dari Godaaan bisikan Topeng-topeng kehidupan, sehingga Nafsu menjadi kendaraanya menuju kesempurnaan 

B. KARYA KALIGRAFI

"TAWAKKAL LA 'ALAIHI KAFAHU"
SYEIKH HAMDULLAH AL AMASI
Media : Kulit Sapi

DESKRIPSI :
       Di dalam seni rupa Islam, tulisan arab seringkali dibuat kaligrafi. Biasanya isinya disadur ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak selalu pena di atas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam atau kulit.
        
Salah satu bentuk penerapan kaligrafi Islam sebagai seni hias adalah di Istana Al-Hamra, Spanyol.







C. KARYA RELIEF

"BUDHA MAHAYANA"
Tembuatan : 1890 - 1891
Media : Batu Dinding
Teknik : Pahat

DESKRIPSI :

          Indahnya relief candi Borobudur memiliki banyak makna yang terkandung di dalamnya.  Selain sebagai tempat wisata yang cukup terkenal dengan berbagai tempat untuk spot foto, candi Borobudur yang terletak di kota Magelang, Jawa tengah ini juga menyimpan banyak makna. Terutama pada ukiran relief-reliefnya. 
         Ukiran relief tersebut mencerminkan ajaran Buddha Mahayana, dan Juga menceritakan tentang perjalanan Sang Buddha. Di mana semakin ke atas menyimbolkan tingkat kesempurnaan. Relief-relief tersebut selain sebagai lambang alam semesta dengan pembagian vertikal (Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu) juga mengandung maksud tertentu dari lukisan cerita relief tersebut.
          Relief-relief yang dipahatkan di dinding candi tersebut, ada yang menggambarkan urutan sebuah cerita, ada pula yang hanya berfungsi sebagai hiasan saja. Relief candi yang menggambarkan sebuah cerita dibagi menurut adegannya menjadi sebuah panil atau pigura, sehingga para wisatawan dapat menikmati indahnya relief candi Borobudur.

D. KARYA POSTER

Poster Anti Korupsi
Media : Kertas
Teknik : Design 

DESKRIPSI :
          Poster ini mengajak kita semua untuk mendukung KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia. Sebagaimana yang kita ketahui, KPK merupakan sebuah lembaga negara yang berwenang untuk mencegah dan memberantas korupsi. Namun apakah KPK bisa bekerja sendirian? Tentu saja tidak. 
          Para anggota KPK memerlukan peran dari masyarakat untuk membantu KPK. Bila kamu menemukan adanya indikasi korupsi yang ada di lingkungan sekitar, bisa mengadu ke KPK melalui surat, datang langsung, telepon, faksimile, SMS, atau KPK Whistleblower's System (KWS).




E. KARYA FOTOGRAFI


          Buat kamu penggemar musik, suka dengan pertunjukan budaya atau teater, jenis fotografi ini pasti sangat menarik. Kamu bisa memotret secara langsung artis atau penyanyi idola kamu saat mereka tampil di atas panggung. Jenis fotografi ini sering disebut dengan stage photography. Gerakan orang yang tampil di atas panggung sulit untuk diprediksi. 
          Ditambah lagi dengan tata cahaya (lighting) yang sering berubah-ubah. Oleh karena itu, kecepatan dalam mengambil moment yang tepat menjadi hal penting dalam stage photography.



KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI

A. KARYA  PATUNG
"Garuda Wishnu Kencana"
I Nyoman Nuarta
Ukuran : 75 M X 60 M

DESKRIPSI :
          Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - JimbaranBali. Patung ini berdiri menjulang di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
         Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
         Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari KutaSanurNusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi salah satu patung terbesar di Asia dan akan lebih tinggi daripada Patung Liberty.



B. KARYA ARSITEKRUR
MASJID ISTIQLAL
Teknik : Arsitektur

DESKRIPSI :

         Masjid Istiqlal (arti harfiah: Masjid Merdeka) adalah masjid nasional negara Republik Indonesia yang terletak di bekas Taman Wilhelmina, di Timur Laut Lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas), di pusat ibukota Jakarta. Di seberang Timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Imam besarnya adalah Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A. dan Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal sekarang adalah Laksma (Purn) H. Asep Saefuddin.[5][6] [7]
   Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno. Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.[8]
        Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Bangunan utama itu dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besarMenara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut Selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari 200.000 jamaah.[9]
      Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik di samping sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Masyarakat non-Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal, meskipun bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.
    Pada tiap hari besar Islam seperti RamadhanIdul FitriIdul AdhaTahun Baru HijriyahMaulid Nabi Muhammad serta Isra dan Mi'raj, Presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi nasional (TVRI) dan sebagian televisi swasta.

C. KARYA SENI KRIYA
SENI KRIYA VAS DAN ANYAMAN
Tinggi : 60cm
Teknik : Anyam dan vas

DESKRIPSI :

          Seni Kriya ialah salah satu cabang seni rupa yang mengandalkan hand skill atau keterampilan tangan dengan memperhatikan segi keindahan serta kebutuhan dalam membuat karya seni. Jenis seni rupa yang satu ini sering dimanfaatkan sebagai dekorasi, atau benda terapan seperti mainan, furniture, dan lain-lain. 
         Terdapat beberapa jenis seni kriya yakni, seni kriya kayu, seni kriya keramik, seni kriya tekstil, seni kriya batu, serta seni kriya kulit.


D. KARYA KERAMIK
VAS KERAMIK
Teknik : Pilin
Media : Tanah Liat

DESKRIPSI :
    Pada awal mulanya kata keramik berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ”keramos” yang berarti tanah liat atau keramikos yang artinya benda-benda yang terbuat dari tanah liat dan dibakar serta mengeras oleh api; istilah-istilah ini biasanya umum digunakan untuk studi seni dari pottery atau tembikar. Karena pada mulanya benda yang dibuat pertama kali oleh manusia dengan tanah liat berupa piring, kendi, guci, tempayan, dan lainnya, dan itu semua terhubung dengan seni pottery.


    Namun seiring dengan perkembangan zaman, pengertian keramik pun juga berubah dan semakin luas. Menurut Balai Besar Keramik Bandung, definisi keramik adalah sebagai berikut: ”Keramik adalah produk yang terbuat dari bahan galian anorganik non - logam yang telah mengalami proses panas yang tinggi. Dan bahan jadinya mempunyai struktur kristalin dan non-kristalin atau campuran dari padanya”.



    Kemudian untuk definisi pengertian yang lebih luas dan umum adalah “bahan-bahan yang dibakar dengan suhu tinggi”, termasuk didalamnya ialah semen, gibs, dan lain sebagainya. Karena hal itulah sebutan keramik menjadi lebih bervarians seperti gerabah, tembikar, mayolika, keramik putih, terracotta, porselin, keramik batu (stoneware), dan benda tanah liat lainnya.


E. KARYA SENI INSTALASI
KARYA INSTALASI 

DESKRIPSI :
          Seni instalasi (installation = pemasangan). adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini.
          Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, dan atau melibatkan indra lainnya sebagai sensasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar